Memperoleh Pengetahuan akan Kebenaran

Posted: September 5, 2011 in Sermon
Tags: , , , , , , , , , ,

Dalam 1 Tim. 2:4, Rasul Paulus menuliskan kehendak Tuhan bagi kehidupan orang percaya, yaitu:
“yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.”
Kehendak Tuhan ini bagaikan kepingan uang logam yang memiliki 2 sisi. Apabila salah satu sisinya polos, maka uang logam tersebut tidak akan digunakan untuk bertransaksi. Demikian pula, sebagai orang percaya kita harus memahami kehendak Allah dari dua sisi; yang pertama bahwa Tuhan menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan di sisi yang lain agar semua orang memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Apabila kita hanya berhenti pada tahap ‘keselamatan’, tanpa memperoleh pengetahuan akan kebenaran, maka sesungguhnya kita sedang berada di luar kehendak Tuhan.

Penting bagi orang percaya untuk memperoleh pengetahuan akan kebenaran karena hubungan kita dengan Sang Juruselamat bukan sekedar kita diselamatkan untuk masuk sorga, namun kita perlu diperlengkapi agar iman kita bertumbuh dalam pengenalan akan pribadi-Nya. Dalam Hos. 4:6a dituliskan bahwa, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah“; sedang kan dalam versi bahasa Inggrisnya tertuliskan demikian, “My people are destroyed for lack of knowledge
Kehidupan kita sebagai umat Allah bisa binasa – apabila kita kurang memiliki pengetahuan akan kebenaran!

Dalam Kol. 2:6-7 Rasul Paulus mengajarkan bagaimana agar seseorang memperoleh pengetahuan akan kebenaran sebagai berikut:
1. Hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia
Artinya, dalam kehidupan ini kita tidak boleh mendua hati. Sekali percaya kepada Tuhan Yesus, maka jangan sekali-kali kita berpaling untuk mempercayai ramalan hasil rekayasa manusia atau agama-agama palsu sehingga menggoyahkan iman kita. Bila kita sudah yakin bahwa hidup kita sudah diselamatkan-Nya melalui penebusan darah-Nya di kayu salib, maka hidup kita harus tetap di dalam Yesus Kristus!
2. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia
Akar suatu tanaman seperti pohon adalah bagian yang tumbuh ke bawah, sifatnya ke dalam, tidak terlihat. Namun akar inilah sebenarnya yang menopang batang sebuah pohon sehingga apabila angin badai menerpa, maka pohon tersebut akan tetap tegak berdiri. Demikian pula, iman Kekristenan kita harus berakar dalam pengenalan akan pribadi Tuhan, melalui doa, pujian penyembahan, pembelajaran Firman Tuhan, dan melalui persekutuan antar orang percaya satu dengan lainnya. Saat kita ‘berakar’ di dalam Dia, kita akan banyak belajar, menyerap nutrisi rohani bagaikan akar, banyak mendengarkan kebenaran Firman Tuhan.
3. dibangun di atas Dia
Saat kita dibangun di atas Dia, kita tidak hanya sekedar mendengarkan Firman Tuhan, namun kita menjadi pelaku Firman Tuhan yang telah berakar dalam kehidupan kita tersebut. Sesuatu yang ‘dibangun’ menunjukkan hal-hal yang ada di luar, buah yang kita hasilkan seperti buah pelayanan kita, karakter kita, pembawaan diri kita, bahkan penampilan kita. Akar yang kuat akan membuat bangunan di atasnya/ penampilan luarnya menjadi pribadi yang kuat pula.
4. hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu
Hidup yang dibangun di atas Yesus Kristus juga harus diperlengkapi dengan iman yang teguh, sehingga kita tidak mudah goyah. Bagaimana cara kita melatih iman kita akan bertambah teguh? Anda bisa mempelajarinya di sini
Iman yang teguh juga akan mengalami ujian, seperti pencobaan maupun pergumulan yang Tuhan izinkan dalam hidup kita. Namun ingatlah pepatah berikut:
Jalan yang mulus dan lurus tidak akan menghasilkan pengemudi yang hebat
Laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh
Langit yang cerah tidak akan menghasilkan pilot yang handal
Hidup yang tanpa masalah tidak akan membuat orang jadi kuat…

Iman yang teguh akan mendorong setiap kita untuk mulai melakukan perbuatan-perbuatan yang berdasarkan kebenaran, seperti yang disimpulkan oleh Yakobus dalam suratnya di Yak. 2:14-26 bahwa “Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati”
5. hendaklah hatimu melimpah dengan syukur
Biasanya kita mudah untuk mengucap syukur di kala hidup yang kita jalani baik-baik saja. Namun, Firman Tuhan mengajarkan untuk bersyukur dalam segala hal. ‘segala hal’ berarti segala sesuatu yang kita alami; baik atau buruk kondisinya, menyenangkan atau tidak.
Alasan untuk kita mengucap syukur dapat Anda baca di sini.

Selamat menjalani hari yang luar biasa!

catatan kotbah Ibadah Umum di GMS my home

Posted with WordPress for BlackBerry.

Comments
  1. Dharjono/Apin says:

    Pak Robert yg luar biasa, sekarang saya ngak takut lagi ketinggalan mencatat kotbah, saya bisa membaca kotbah ini berulang2 kapan sy mau. Thanks & Bravo. GBU

    Like

Leave a comment