Posts Tagged ‘Philip Mantofa’


Sum4Je 1

Melalui konferensi ini, Anda akan semakin diperlengkapi untuk melihat Pulau Sumatra dari sudut pandangnya Tuhan, sehingga cinta akan Sumatra semakin tertanam di dalam kita. Melalui gereja-Nya, Tuhan akan melakukan perkara-perkara yang ajaib sehingga Anda akan belajar untuk menangkap hati-Nya untuk mencintai dan memenangkan Pulau Sumatra bagi Tuhan Yesus.

Bukan sebuah slogan saja, namun Sumatra for Jesus akan menjadi sebuah impartasi bagi gereja-gereja lokal khususnya di Sumatra dan sekitarnya untuk menjadi semakin kuat dan berdampak. Lebih dari 2000 tahun yang lalu Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk memberitakan Injil dengan disertai dengan kuasa SUPERNATURAL untuk mengadakan mujizat dan tanda-tanda ajaib.

Inilah waktunya gereja bangkit, kembali dipenuhi dengan pengurapan dan kuasa SUPERNATURAL untuk bersaksi, memberitakan Injil dan memenangkan jiwa-jiwa yang terhilang bagi Tuhan Yesus. Hamba-hamba Tuhan yang diurapi akan menginspirasi Anda dalam setiap sesi dan workshop yang ada, dilanjutkan dengan KKR Kesembuhan Ilahi “Kuasa Salib-Nya” dan “Festival Kuasa Allah” selama dua malam berturut-turut.

Sum4Je 2a

Konferensi Sumatra For Jesus 2014 ini terdiri dari 6 sesi utama disertai dengan 4 workshop penginjilan yang dapat Anda pilih sesuai dengan panggilan pelayanan Anda.

Marketplace Evangelism
Marketplace merupakan ladang yang sangat luas bagi pemberitaan Injil. Pelayanan Tuhan Yesus bukan saja di tempat-tempat religius namun juga di marketplace. Melalui workshop ini Anda akan diperlengkapi untuk menjadi dampak secara supernatural di dunia marketplace.
Children Evangelism
Tuhan tidak pernah menentukan jenjang usia tertentu untuk mengalami pertobatan. Bahkan, anak-anak pun bisa mengalami pertobatan di kala menerima pemberitaan Injil. Anak-anak begitu berharga bagi Kerajaan Sorga sehingga Anda pun perlu diperlengkapi untuk menjangkau anak-anak bagi Kristus!
Prayer and Evangelism
Ketika Gereja terus berdoa dan mencari kehendak Tuhan, kebangunan rohani akan terjadi. Injil akan diberitakan dengan penuh kuasa sehingga jiwa-jiwa yang terhilang akan mengalami pertobatan. Doa dan penginjilan akan menjadi kegerakan yang senantiasa selaras dengan isi hati Tuhan.
Youth Evangelism
Nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh seseorang semenjak masa mudanya akan mempengaruhinya ketika dewasa dan akan berdampak bagi generasi selanjutnya. Masih banyak jiwa-jiwa yang terhilang di usia muda sehingga Gereja harus bangkit untuk memberitakan Injil kepada generasi muda demi masa depan yang lebih baik.

Terimalah impartasi dan pengurapan yang SUPERNATURAL dalam Sumatra for Jesus 2014!

Sum4Je 2b

Untuk Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Calvin (Medan) +62852 0734 2198 | Nini (Palembang) +62813 6767 2500 | Dewi (Pekanbaru) +62896 1517 7543 | Franky (Lampung) +62896 2519 3164 | atau email kami di myhome@gms.or.id

 


20130529-000738.jpgSabtu sore ketika saya dan isteri menyusuri jalan raya menuju Lapangan Benteng, kota Medan masih dipenuhi dengan hiruk-pikuk kendaraan lalu-lalang menuju segala penjuru. Ada yang baru saja mengakhiri aktivitas harian dalam pekerjaan lalu pulang ke rumah, ada pula yang mempersiapkan diri untuk bermalam minggu, dan sebagainya. Pastinya, banyak juga penduduk Medan dan sekitarnya yang sedang melakukan perjalanan menuju pusat keramaian kota di Lapangan Benteng. Ya, hari ini adalah malam terakhir diadakannya KKR Sumatra for Jesus oleh GMS my home. Sebelumnya, pada pukul 14.00 – 15.00 WIB di ruang ibadah utama Gereja Mawar Sharon telah dilaksanakan sesi penutupan konferensi Sum4Je (singkatan Sumatra for Jesus) oleh Ps. Yosep Moro Wijaya. Dalam sesi terakhir sekaligus penutupan konferensi ini, sekali lagi Ps. Moro mengingatkan seluruh peserta konferensi dan para delegasi dari luar kota yang hadir untuk menjadi garam dan terang bagi dunia, khususnya di Sumatera. Ps. Caleb Natanielliem selaku Asisten Gembala Sidang Sinode Gereja Mawar Sharon pun turut mendoakan seluruh peserta konferensi dalam acara penutupan ini.

Saya tiba di Lapangan Benteng sekitar pukul 17.30 WIB. Matahari sore dengan hangatnya menyambut kedatangan saya yang segera bergegas ke stage utama untuk turut memimpin doa bersama dengan para panitia yang bertugas sebelum dimulainya KKR. Puji Tuhan, para pendoa pun dapat merasakan bahwa kami semua telah meraih kemenangan di alam roh. Dalam KKR ini kami akan menuai banyak jiwa bagi kemuliaan Tuhan Yesus! Saya menyaksikan, selain para panitia dan volunteer yang begitu antusias dalam KKR ini, para pengunjung yang hadir lebih awal – sekitar 1000 orang lebih di antaranya – turut berdoa dan memuji Tuhan. Persiapan demi persiapan terus dilakukan oleh panitia hingga menjelang pukul 18.30 WIB. Tiba-tiba angin berhembus sangat kencang, kain-kain penutup tenda panitia pun sampai terhempas angin. Secara drastis, sinar matahari yang cerah tertutup awan gelap dan secara perlahan rintik-rintik air hujan membasahi Lapangan Benteng dan sekitarnya. Sekalipun segenap pengunjung yang lebih awal hadir sempat panik, namun para panitia begitu sigap dan tidak menunjukkan kepanikan sehingga dapat mengendalikan kondisi akibat cuaca yang sangat tidak terduga. Saya dan isteri bergegas menuju tenda pendoa untuk berdoa agar Tuhan menberikan cuaca yang cerah serta menjauhkan hujan agar KKR dapat tetap dilangsungkan dengan baik. Secara pribadi, Tuhan memberikan kesaksian di dalam batin saya, “Aku akan menunjukkan kemuliaan-Ku di hadapan semua orang bahwa Aku berkuasa atas cuaca dan berkenan atas KKR ini.”. Saya hanya memegang janji-Nya dan percaya bahwa KKR ini akan terus berlanjut, Tuhan sanggup mengendalikan cuaca dan menghentikan hujan.

Puji Tuhan, setengah jam berlalu dan rintik-rintik air hujan berangsur-angsur berhenti. Angin kencang tiada bertiup lagi. Sekali lagi, saya dan Ps. Rebecca Mustika Dewi (yang juga turut menjadi pembicara di salah satu workshop doa konferensi Sum4Je) mengambil alih otoritas rohani di area stage dan memimpin doa di hadapan para panitia dan pengunjung yang hadir untuk memuji kebesaran Tuhan dan menenangkan segenap pengunjung serta mempersiapkan untuk dimulainya KKR Sum4Je di hari kedua ini. Puji Tuhan! Medan menjadi saksinya, baik para hadirin, orang-orang yang berada di sekitar Lapangan Benteng pun menjadi saksinya! KKR dimulai dan hujan pun berhenti! Orang-orang semakin banyak berdatangan dan mengisi kursi-kursi yang telah disediakan oleh panitia. Di malam kedua ini KKR akan dibuka dengan penampilan drum light yang luar biasa dan menaikkan puji-pujian di hadapan Tuhan serta menampilkan special beatbox performance oleh “Beat World” dari Surabaya. Ketika acara dimulai, semakin banyak orang terus berdatangan memenuhi Lapangan Benteng untuk menyaksikan kebesaran Tuhan.

Sesaat sebelum Firman Tuhan disampaikan oleh Ps. Philip Mantofa, hujan rintik-rintik kembali turun. Segenap pendoa dan panitia segera berdoa dengan lebih lagi. Jangan sampai hujan menghalangi pemberitaan Firman Tuhan! Sekalipun beberapa hadirin sudah membuka payung dan berlindung di bawah naungannya, seluruh pengunjung yang hadir tidak bergeming untuk menantikan Firman Tuhan disampaikan. Tampak Ps. Caleb sekeluarga, Ps. Moro dan isteri, dan segenap gembala-gembala lokal lainnya dari GMS di Sumatera yang berada di jajaran kursi depan tetap mengikuti berlangsungnya KKR meskipun pakaian yang dikenakan semakin lama semakin basah oleh rintik-rintik hujan. Saya hanya menatap ke langit dan saat air hujan membasahi kaca mata, saya berkata sambil tersenyum, “Oh Tuhan, betapa romantisnya Engkau… Untuk menyampaikan Firman-Mu pun perlu dalam suasana hujan rintik-rintik seperti ini agar berkesan di dalam hati…” Saya tetap bersyukur, karena angin juga tidak berhembus dengan kencang dan hujan tidak semakin deras.
20130529-000744.jpg
Ps. Philip Mantofa menyampaikan Firman Tuhan yang berjudul “Air sumber hidup” – judul perikop dari Injil Yohanes. 7:37-39.

Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. (Yohanes 7:37-39)

Bila Yesus memberikan ‘air kehidupan’ – yaitu Roh Kudus maka ada tiga hal yang terjadi:
1. Manusia yang harusnya mati akan beroleh hidup yang kekal
2. Kita yang harusnya binasa malah beroleh pengampunan
3. Hidupnya diubah, yang semula hidup untuk diri sendiri akan menjadi saksi Yesus ke mana-mana dan diberi baptisan Roh Kudus dengan tanda berbahasa roh
Apabila mau mengubah budaya seseorang, ubah bahasanya dulu. Karena itu, melalui bahasa Roh, seseorang yang berbahasa ‘Sorga’ akan mudah mempelajari budaya Sorga. Untuk menerima baptisan Roh Kudus, ada tiga hal yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Haus; seperti yang dituliskan di ayat ke-37: “Barangsiapa haus…”
2. Percaya kepada Yesus
3. Minta, seperti yang tercantum dalam Luk. 11:9-13, “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
20130529-000959.jpg
Di akhir khotbahnya, Ps. Philip mengundang segenap hadirin yang belum pernah menerima baptisan Roh Kudus dengan tanda berkata-kata dalam bahasa roh serta ingin menerimanya untuk bangkit berdiri. Banyak sekali orang yang berdiri di antara kerumunan 8.647 orang yang hadir malam itu. Dalam tiga kali periode saat mendoakan semua orang yang berdiri, banyak di antaranya yang langsung menerima baptisan Roh Kudus dengan tanda berbahasa lidah! Ps. Philip kemudian membacakan Firman Tuhan dalam Kis. 10:47, “Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?”. Ps. Philip kemudian mengadakan altar call bagi mereka semua yang ingin menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat serta langsung memberi diri dibaptis malam itu. Luar biasa, ketika sekitar 1500 orang maju ke depan untuk menerima pengampunan dosa dan membuka hatinya bagi Tuhan Yesus, hujan pun berangsur-angsur berhenti. Tercatat 268 orang yang memberi diri dibaptis selam malam ini. Jadi, keseluruhan yang dibaptis selam selama dua hari KKR Sum4Je adalah 514 orang. Sorga menuai banyak jiwa yang kembali pada Kristus!

Di penghujung KKR Sum4Je, saya dan para gembala lokal Gereja Mawar Sharon yang ada di Sumatera mendoakan kota-kota di mana kami ditempatkan. Ps. Moro mendoakan seluruh tanah Sumatera serta Ps. Caleb Natanielliem turut mendedikasikan Sumatra bagi Yesus. Di akhir acara, Ps. Caleb dan Ps. Moro bersama-sama memukul sebuah gong yang besar sebagai sebuah simbolisasi bahwa Sumatera dipersembahkan bagi Tuhan Yesus dan dilanjutkan sambil menaikkan pujian theme song “Sumatra for Jesus”. Segala jerih lelah, upaya, doa, tenaga, dana, dan waktu yang telah dikorbankan baik oleh segenap pemimpin-pemimpin rohani maupun para volunteer tidak sia-sia! Kami telah menjadi saksi mata kebesaran Tuhan malam ini. Hujan pun tidak dapat menghentikan KKR “Sumatra for Jesus” ini! Datanglah Kerajaan-Mu di pulauku! Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus.


20130501-114528.jpg

Persiapkan diri Anda untuk sebuah lawatan Tuhan yang luar biasa tahun ini! Inilah seruan doa kami bagi penduduk Pulau Sumatera, agar sebanyak mungkin orang-orang yang masih terhilang dimenangkan bagi Tuhan Yesus. Dimulai dari kota Medan, tempat terselenggaranya Kebaktian Kebangunan Rohani “Sumatra for Jesus”, kemuliaan-Nya akan semakin dinyatakan. Mari turut mendoakan acara ini, turut menginformasikan acara ini, mengajak keluarga dan rekan-rekan Anda serta turut menghadiri acara ini. Tuhan Yesus akan menyatakan kasih-Nya melalui Firman Tuhan yang akan disampaikan oleh Ps. Philip Mantofa dan Ps. Yosep Moro Wijaya. Tidak kalah serunya, Choky Sitohang akan menyampaikan kesaksian hidupnya bersama Tuhan Yesus dalam acara ini.

Acara ini GRATIS, dilaksanakan di Lapangan Benteng- Medan mulai pukul 19.00 WIB. Informasi KKR Sum4JE ini dapat menghubungi: Calvin – 061 91273879. Untuk mengikuti update acara ini lebih lanjut, ikuti twitter GMS my home di sini dengan hashtag #SUM4JE dan melalui facebook di sini.

Saya mengundang Anda semua yang membaca blog ini untuk dapat menghadiri acara KKR “Sumatra for Jesus” ini. Anda juga dapat turut membagikan informasi mengenai acara ini dengan share melalui facebook, twitter, google+, dan mengirimkan email ke rekan-rekan Anda dengan klik link di bawah ini.



Hari ini saat saya menuliskan artikel ini, saya masih berada di kota yang terkenal dengan pempeknya untuk turut mendukung ibadah Minggu di GMS “Light House” Palembang setelah KKR “A Trip To Hell” hari Jumat semalam (21/ 09/ 12). Saya sangat bersukacita berada di tengah-tengah kegerakan Tuhan yang begitu luar biasa di Pulau Sumatera ini. Tuaian jiwa-jiwa yang bertobat untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat melalui KKR “A Trip To Hell” dalam kurun waktu 2 minggu belakangan ini sungguh menggoncangkan neraka! Iblis kehilangan banyak tawanannya dan pastinya seluruh malaikat di Sorga bersorak-sorai. Beberapa hari sebelum diselenggarakannya KKR “A Trip To Hell” Palembang, tim panitia inti dari GMS regional Sumatera hadir untuk melakukan persiapan, baik secara spiritual dengan dilakukan beberapa kegiatan doa maupun persiapan teknis di lapangan. Kami juga didukung oleh rekan-rekan sepelayanan dari Gereja Mawar Sharon Surabaya agar acara dapat terselenggara dengan baik. Seusai diselenggarakannya KKR “A Trip To Hell” di Palembang, beberapa tim kepanitiaan inti juga masih melanjutkan pelayanan mereka bersama Ps. Philip Mantofa yang juga didampingi oleh Gembala GMS Regional Sumatera – Ps. Yosep Moro Wijaya menuju ke Pekanbaru. Selain itu, rombongan mission trip dari jemaat GMS my home Medan juga turut hadir untuk ambil bagian pelayanan baik sebagai usher, pendoa, maupun pujian penyembahan. Sungguh luar biasa kesatuan hati yang terjadi melalui terselenggaranya KKR ini.

Sekilas cerita mengenai diselenggarakannya KKR “A Trip To Hell” di kota Pekanbaru berdasarkan informasi yang saya terima baik dari rekan-rekan sepelayanan dan tim mission trip dari GMS my home adalah sebagai berikut. Kurang lebih satu jam sebelum acara KKR “A Trip To Hell”, yaitu pada pukul 17.30 WIB di Hotel Mutiara Merdeka Jln. Yos Sudarso 12A, pengunjung sudah antre untuk memasuki ruangan utama yang berkapasitas sekitar 1600 kursi. Panitia dari Gereja Mawar Sharon Pekanbaru juga telah menyediakan sebuah ruangan over flow dengan kapasitas 300 kursi serta layar LCD dan sound system apabila kehadiran tiba-tiba membludak dengan pengunjung. Kami beriman, di saat nama Tuhan Yesus ditinggikan, maka DIA akan menarik sebanyak mungkin jiwa-jiwa untuk datang kepada-Nya dan acara ini akan dipenuhi dengan penduduk Pekanbaru yang haus dan lapar untuk mendengarkan kebenaran Firman Tuhan tentang neraka. Acara ini bukanlah untuk memuliakan manusia, namun untuk memuliakan nama Tuhan Yesus! Untuk berjaga-jaga supaya pengunjung yang datang belakangan tetap memperoleh tempat duduk, panitia langsung menghubungi pihak hotel untuk bersiap-siap menyediakan dua ruangan lagi untuk digunakan sebagai overflow.

Saat waktu menunjukkan pukul 17.50 WIB, kehadiran pengunjung sudah mencapai sekitar 50% dari jumlah kursi yang disediakan. Bahkan, menjelang dimulainya acara pada pukul 18.30 WIB ruang utama sudah penuh sehingga panitia berinisiatif untuk mengarahkan pengunjung yang hadir berikutnya ke ruangan overflow. Pujian penyembahan dinaikkan dengan begitu semangat oleh para pelayan Praise and Worship dari GMS my home Medan yang khusus diutus untuk turut mendukung terlaksananya KKR ini dengan baik. Ps. Philip Mantofa menyampaikan kesaksiannya mengenai perjalannya ke neraka dibawa oleh Tuhan Yesus secara supranatural seperti yang pernah dialaminya pada tanggal 1 Januari 2000. Ruang utama sangat dipadati pengunjung malam itu karena begitu antusias untuk mendengarkan Injil keselamatan. Bahkan, tiga ruang overflow yang disediakan oleh panitia pun juga langsung penuh.

Beberapa orang yang tidak kebagian tempat duduk rela terus berdiri sepanjang Firman Tuhan dan kesaksian disampaikan, sementara beberapa orang lainnya duduk di lantai. Selama acara berlangsung, orang-orang terus berdatangan dan memang sudah tidak ada tempat lagi untuk bisa menampung mereka sehingga mereka rela berdiri di bagian paling belakang dekat pintu masuk dengan posisi berdiri hingga acara berakhir. Sayangnya, beberapa orang yang terlalu malam hadir benar-benar kesulitan untuk memasuki gedung acara sehingga terpaksa kembali pulang. Sungguh, semua usaha dan kerja keras panitia dan jemaat Gereja Mawar Sharon Pekanbaru tidak sia-sia! Persiapan yang dilakukan sungguh maksimal dan luar biasa, sekalipun dengan keterbatasan sumber daya manusia yang melayani.

Malam itu, di hadapan sekitar 3450 pengunjung yang hadir Ps. Philip Mantofa mengadakan altar call untuk mengundang setiap orang yang mau bertobat untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Beliau mengangkat sebuah rantai yang melambangkan ikatan belenggu iblis di setiap kaki setiap orang berdosa yang menjadi tawanan iblis. Ps. Philip memberikan waktu 10 detik saja setelah berdoa untuk memutuskan ikatan rantai tersebut secara profetik untuk orang-orang maju ke depan. Di masing-masing ruangan over flow pun setiap orang juga bersiap-siap untuk maju ke depan. Begitu Ps. Philip berkata “iblis! Dalam nama Yesus! Lepaskan!” dan membanting rantai tersebut ke lantai (yang melambangkan terputusnya belenggu iblis di kaki setiap orang yang berdosa) dalam waktu 10 detik orang-orang berhamburan lari maju ke depan. Ada yang sambil menangis, berteriak-teriak memohon pengampunan Tuhan Yesus, ada yang langsung tersungkur dan berlutut di depan altar dan mengalami kasih Tuhan secara pribadi. Terhitung sekitar 2500 orang yang maju ke depan untuk bertobat, di antaranya ada yang sudah Kristen namun hidupnya juga masih terikat dengan dosa, namun ada pula orang-orang yang baru pertama kalinya percaya kepada Tuhan Yesus setelah pemberitaan Injil. Begitu banyaknya orang-orang yang maju ke depan sehingga area altar call tidak mencukupi lagi sehingga banyak juga yang berlutut di lorong-lorong kursi dan menerima keselamatan.

Untuk meresponi pertobatan mereka di hadapan Tuhan, langkah iman selanjutnya adalah memberikan diri dibaptis selam sesuai dengan Firman Tuhan, khususnya bagi yang belum pernah dibaptis sebelumnya. Baptisan selam merupakan tanda bahwa seseorang sudah mengalami pertobatan karena percaya kepada Tuhan Yesus.Panitia dengan sigap juga telah menyiapkan area baptisan dengan kolam baptis portable dan ruang ganti pakaian yang bisa dibongkar pasang kembali. Selain itu, agar orang-orang yang hendak dibaptis tidak pulang dalam kondisi basah, panitia juga menyediakan pakaian ganti. Sekali lagi, malam itu malaikat-malaikat di Sorga bersorak-sorak karena 166 orang memberikan dirinya langsung dibaptis selesai acara KKR “A Trip To Hell”. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus. KKR “A Trip To Hell” di Palembang dan Pekanbaru berturut-turut selama dua hari merupakan momentum kebangunan rohani yang terus akan menjadi gelombang yang besar untuk membangkitkan generasi-generasi baru dalam memberitakan Injil dengan penuh pengurapan dan kuasa Roh Kudus. Banyak kehidupan orang-orang yang telah diubahkan melalui KKR “A Trip To Hell” ini. Sayapun turut menjadi saksi hidup dalam kegerakan ini, bagaimana dengan Anda? Teruslah bertumbuh dalam Tuhan, bersiap-siaplah untuk dipakai TUHAN secara luar biasa! Pulau Sumatera pasti dipenuhi kemuliaan-Nya!
Sumatra for Jesus!


20120922-023304.jpg

Palembang penuh dengan kemuliaan TUHAN! Hari ini begitu luar biasa ketika saya dan isteri saya; Yesika Suryani baru saja menapakkan kaki di kota Palembang setelah menempuh perjalanan udara dari kota Medan. Waktu menunjukkan 14.25 WIB ketika kami melangkah keluar dari bandara udara Sultan Mahmud Badaruddin II dan kami bersegera menuju tempat penginapan. Rasanya sudah tidak sabar saya dan isteri untuk menuju Selebriti Restaurant, tempat diadakannya KKR “a Trip to Hell” di kota Palembang. Setelah kami beristirahat sejenak, sekitar pukul 16.40 WIB kami tiba di Selebriti Restaurant untuk mendukung setiap persiapan panitia yang ada. Senang sekali bisa berjumpa dengan saudara-saudara seiman dari Gereja Mawar Sharon Palembang yang melayani dalam KKR “a Trip to Hell” ini. Terlebih bersukacita ketika saya berjumpa dengan Pdp. Maxi Eduard Lonta – Gembala Lokal GMS Light House Palembang yang menyambut kami dengan sangat hangat. Kami percaya, bahwa malam ini Tuhan Yesus akan melawat segenap pengunjung yang hadir dengan begitu luar biasa! Hujan pertobatan akan dicurahkan malam ini!

Beberapa orang mission trip dari GMS my home Medan, juga beberapa orang dari Jambi maupun Lampung juga turut hadir untuk mendukung KKR ini. Bahkan, beberapa di antaranya turut mengambil bagian untuk menjadi usher, pendoa maupun konselor. Senang sekali menjadi bagian keluarga besar Gereja Mawar Sharon di pulau Sumatera yang turut menantikan kemuliaan Tuhan melanda pulau ini. Sore itu, sebelum mencapai pukul 17.00 waktu setempat pengunjung sudah mulai berdatangan dan menempati kursi-kursi ruangan Selebriti Restaurant. Mereka begitu antusias untuk mengikuti acara ini. Segenap jemaat GMS Palembang pun melayani dengan semangat dan antusias saat menyambut kedatangan para pengunjung sore itu. Semakin mendekati malam, ruang pertemuan sudah hampir penuh, bahkan pada pukul 18.15 WIB panitia bergegas mengarahkan para pengunjung yang membludak hadir ke ruangan over-flow di sebelah ruang utama, karena ruang utama berkapasitas sekitar 1000 kursi telah penuh. Beberapa waktu saat dimulainya acara, pengunjung terus berdatangan dan memenuhi area over-flow yang berkapasitas sekitar 500 kursi sambil menyaksikan tayangan langsung KKR “a Trip To Hell” ini melalui layar LCD.

Tim pujian dan penyembahan GMS Palembang melantunkan nyanyian pengagungan di hadapan Tuhan saat memulai acara KKR ini. Dengan penuh semangat, sekitar 150 anak-anak muda pun turut maju ke depan untuk memuji Tuhan. Ini adalah pertama kalinya bagi Ps. Philip Mantofa hadir di kota Palembang untuk mengadakan KKR “a Trip To Hell”. Mengawali kesaksiannya, Ps. Philip Mantofa mengajak segenap hadirin untuk merenungkan Firman Tuhan dalam Matius 5:27-30

Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

“Cungkil atau penggallah” dalam ayat di atas maksudnya adalah pertobatan; bertobatlah dari perbuatan apapun yang menyesatkan matamu! Seseorang yang diselamatkan malam ini bukan karena sebuah pengalaman ke neraka yang disaksikan oleh beliau, namun karena meresponi benih kebenaran Firman yang ditaburkan. Bertobat artinya berhenti melakukan dosa dan perbuatan-perbuatan yang penuh kejahatan, kekerasan dan hal-hal yang mendukakan hati Tuhan serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Ps. Philip menceritakan bagaimana pengalaman beliau saat dibawa oleh Tuhan Yesus secara supranatural untuk menyaksikan neraka. Peristiwa ini bukanlah mimpi, juga bukan sebuah penglihatan. Saat Ps. Philip dibawa ke neraka tanpa tubuh jasmaninya, rohnya dapat mencium aroma saat berada di neraka begitu jelas dan melihat hal-hal yang gaib di neraka yang kekal. Alam kekekalan berbeda dengan alam semesta ini, sehingga pengalaman beliau ketika dibawa ke neraka dan menyaksikan banyak hal, beberapa di antaranya adalah hal-hal yang tidak ada di dunia ini sehingga beliau harus mengumpamakan apa yang dilihatnya dengan kata ‘seperti’. Tempat yang disaksikan oleh Ps. Philip adalah tempat yang sangat tandus dan kering lalu menjumpai sebuah gerbang yang sangat besar sementara di atas gerbang itu ada tulisan bergerak-gerak, tulisan di alam roh yang tidak terbaca oleh manusia, namun Roh Kudus menginspirasikan bahwa tulisan itu berbunyi “Lembah Penyiksaan”. Lembah penyiksaan ini merupakan tempat penyimpanan ‘orang-orang yang telah meninggal dunia’ dan ternyata di alam roh tetap hidup dalam kekekalan. Melewati gerbang tersebut, terhampar jalan yang begitu lebar dan banyak roh manusia dari ujung ke ujung tidak terhitung jumlahnya, mungkin semenjak ciptaan pertama Adam dan Hawa. Di tempat itulah Ps. Philip menyaksikan banyak roh manusia disiksa berulang-ulang oleh roh-roh jahat secara mengerikan dalam kekekalan.

Ps. Philip juga mengajarkan kebenaran dalam Why. 20:11-13 mengenai neraka. Neraka diciptakan untuk setan, bukan untuk manusia. Namun, karena manusia terjerumus dalam dosa sehingga menjadi ‘tawanan setan’, maka manusia juga ikut dilemparkan ke neraka. Hingga saat ini, lautan api masih kosong karena iblis, setan, roh-roh jahat dan semua manusia berdosa yang mengalami maut masih berada di lembah penyiksaan atau kerajaan maut (Ibrani: sheol, Yunani: hades). Selama masa penantian untuk akhirnya dilemparkan ke lautan api (kematian kedua), iblis, setan dan roh-roh jahat berusaha untuk membawa sebanyak mungkin manusia untuk bisa bersama-sama masuk ke neraka. Malam itu, di hadapan sekitar 1700 pengunjung Ps. Philip melakukan panggilan pertobatan bagi orang-orang yang ingin menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat supaya dibebaskan dari hukuman neraka. Setelah beliau berseru, “iblis! Dalam nama Yesus! Lepaskan!”, sebagian besar maju ke depan altar untuk meresponi panggilan pertobatan. Terhitung sekitar 1000 orang yang maju ke depan dan berkomitmen untuk menjalani hidup baru dalam Yesus Tuhan. Selain mereka menerima anugerah keselamatan, Ps. Philip juga mendoakan agar semua orang menerima curahan Roh Kudus dan menerima baptisan Roh Kudus. Luar biasa! Banyak di antara pengunjung yang menerima baptisan Roh Kudus dan untuk pertama kalinya saat itu dapat berkata-kata di dalam bahasa roh. Malam itu juga, dilangsungkan prosesi baptisan selam bagi setiap orang yang mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tercatat 39 orang memberikan diri dibaptis selam malam itu di sekretariat Gereja Mawar Sharon. Sungguh, Sorga bersukacita sebab Gereja Tuhan menuai setiap jiwa-jiwa yang terhilang untuk diperdamaikan kembali dengan Bapa Sorgawi untuk menerima anugerah-Nya supaya dapat masuk ke Kerajaan Sorga. Sumatra for Jesus!