Posts Tagged ‘visi’

Renungan Akhir Tahun 2012

Posted: December 30, 2012 in Daily Devotion
Tags: , ,

Di penghujung tahun ini, saya teringat sebuah lagu pujian sebagai berikut;

Lupakan yang t’lah lalu, mengarah pada tujuan
Dengan mata memandang Tuhan Yesus
Bertanding sampai menang, berlari sampai akhir
Tanggalkan s’gala beban yang merintangi

Ku mau setia ‘kan panggilan-Mu
S’bab Kau sanggup menjaga langkahku
Pada janji-Mu kupercaya
Kau ‘kan sempurnakan pekerjaan-Mu dalamku

Ya! Dia (Tuhan Yesus) akan menyempurnakan segala pekerjaan-Nya di dalam kehidupan kita! Di Gereja Mawar Sharon, kita telah mengalami penyertaan Tuhan selama 2 tahun berturut-turut dalam sebuah visi “the year of increase” (tahun peningkatan). Sesaat lagi, kita akan mengakhiri tahun 2012 dan memasuki tahun 2013 sebagai periode terakhir dari “the year of increase” ini. Dalam 2 tahun pertama “the year of increase”, banyak yang mengalami peningkatan demi peningkatan dalam hidupnya, baik dalam komitmen, pengetahuan (pengenalan akan Allah), maupun mukjizat serta mengalami terobosan dan berkat-berkat-Nya yang luar biasa. Namun, dalam penggembalaan yang saya temui, ada pula beberapa orang yang belum mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya. Masih ada doa-doa yang belum terjawab, sakit-penyakit yang belum disembuhkan, dan pergumulan yang belum terselesaikan. Namun hal ini tidak mengubah kenyataan bahwa Tuhan Yesus tetap adalah Allah penyembuh, penjawab doa, dan juruselamat manusia. Tuhan mengetahui waktu yang paling tepat untuk menjawab doa dan menggenapi janji-janji-Nya bagi hidup kita!
“karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” (Filipi 2:13).
Tuhan sedang mengerjakan di dalam kita kemauan dan pekerjaan seturut kehendak-Nya, dan Dialah yang juga akan menyelesaikannya; menyempurnakannya di dalam kehidupan kita! Di saat kita sungguh-sungguh melibatkan Tuhan di dalam kehidupan kita, maka di dalam segala sesuatu yang kita kerjakan, sebenarnya Tuhanlah yang menyelesaikannya (Yes. 26:12)!

Memasuki periode ke-3 dalam “the year of increase” ini, Tuhan mengingatkan saya dalam sebuah ayat dalam Yesaya 37:30 sebagai berikut:

“Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya.”

Di tahun pertama (2011), di kala pertama kali dasar visi “the year of increase” diletakkan, maka kita menikmati peningkatan dari visi yang mulai tumbuh di dalam hidup kita. Kita mulai bertumbuh dalam komitmen; baik terhadap Tuhan, gereja, keluarga, antar pasangan suami-istri, komunitas sosial, dan lain-lain. Selain itu, pengetahuan akan Tuhan juga semakin meningkat, kesadaran akan pengenalan akan Tuhan menuntun kita dalam dimensi-dimensi supranatural yang meningkatkan mukjizat demi mukjizat mulai kita alami, dimulai dari perkara-perkara yang sederhana dalam hidup sehari-hari. Di tahun kedua (2012), yang tumbuh dari tahun pertama, itulah yang dinikmati. Sepanjang tahun 2012 ini saya mendengar banyak kesaksian bagaimana kehidupan seseorang diubahkan, pernikahan yang semakin dipulihkan, pekerjaan yang diberkati, komitmen untuk meninggalkan dosa, dan pertobatan keluarga terjadi. Visi yang telah ditanamkan di tahun pertama juga semakin bertumbuh dan hasilnya dinikmati di tahun 2012!

Memasuki tahun ketiga (2013), ada 4 hal yang akan terjadi dalam tahun yang sama… dan tahun 2013 ini merupakan puncak dari tahun peningkatan. Dalam ayat 30 dari Yesaya pasal 37 disebutkan bahwa di tahun ketiga kita diperintahkan untuk menabur, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya. Di tahun yang sama, kita akan menuai apa yang kita tabur, karena itu mari lebih lagi kita menabur dalam Roh, karena barangsiapa menabur dalam Roh akan menuai hidup yang kekal, sementara yang menabur dalam daging akan menuai kebinasaan (Gal. 6:8). Disebutkan pula untuk membuka kebun anggur yang baru, merupakan area baru yang Tuhan akan percayakan bagi hidup pelayanan, pekerjaan, atau karir kita. Akhirnya, di tahun yang sama kita pun akan memakan buahnya; menikmati hasil dari sepanjang periode “the year of increase”!

Terimalah janji-janji Tuhan yang akan digenapi dalam kehidupan Anda. Doa saya, setiap kali Anda melibatkan Tuhan maka Tuhanlah yang akan menyelesaikan pekerjaan-Nya dengan sempurna dalam hidup Anda. Setiap kali peningkatan terjadi dalam hidup Anda, ucapkanlah syukur dan muliakanlah Tuhan! Tuhan Yesus telah menyertai kita sepanjang tahun 2012, demikian pula Dia akan menyertai kita memasuki sepanjang tahun 2013! Selamat tahun baru 2013!

Posted with WordPress for BlackBerry.


Malam ini segenap jemaat GMS my home berkumpul dalam acara Mission Night karena hendak menggenapi panggilan Tuhan bagi Pulau Sumatra. Ps. Yosep Moro Wijaya selaku Gembala Distrik Sumatra menyampaikan pesan Tuhan dengan membuka 1 Yoh. 5:3-5.
Beliau menyampaikan bahwa kemenangan yang besar diraih apabila Tuhan memberikan mimpi, visi, hukum, perintah, rhema, janji dalam hidup kita. Bagian kita adalah melakukan perintah-Nya dengan iman karena perintah-Nya itu tidak berat. Tidak sekedar punya iman tapi tidak tahu apa yang harus dikerjakan, juga tidak sekedar mengerjakan sesuatu tetapi tanpa iman. Iman bekerja sama dengan mimpi, impian, visi dari Tuhan. Apapun yang kita lakukan sekalipun baik belum tentu berasal dari Tuhan apabila kita melakukannya tanpa iman. Tuhan Yesus tidak melakukan segala sesuatu selama Dia berada di atas muka bumi ini, bahkan masa pelayanan-Nya hanya tiga setengah tahun namun yang dikerjakan-Nya benar-benar berfokus pada perintah Bapa-Nya. Yang mengalahkan dunia ini bukanlah suara dominan terbanyak atau sistem demokrasi, namun yang mengalahkan dunia ini adalah IMAN. Gereja yang kuat adalah gereja yang dipimpin oleh visi dan jemaatnya memiliki iman untuk melakukannya dan menggapainya bersama-sama. Kita tidak dipanggil untuk melakukan semua hal yang baik, namun kita dipanggil untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan visi yang Tuhan berikan kepada gereja-Nya. Kita tidak perlu iri dengan apa yang orang lain kerjakan dan kita juga tidak perlu menyombongkan diri dengan apa yang kita kerjakan.

Visi Gereja Mawar Sharon di pulau Sumatra adalah “Sumatra for Jesus”; hingga seluruh Pulau Sumatra dimenangkan bagi Tuhan Yesus. Yang menjadi pesan utama dalam Mission Night di hari pertama adalah sebagai berikut:
1. Mengalahkan dunia dengan iman kita.
Suatu waktu, Ps. Moro yang pada waktu itu sedang mengkoordinir perintisan gereja lokal di kota Pekanbaru mendengarkan suara Tuhan di suatu ibadah Minggu, “Pekanbaru itu bukan tugasmu, tetapi itu isi hati-Ku, engkau hanya perlu menyediakan iman untuk menyelesaikan apa yang Kuperintahkan.” Selanjutnya, Ps. Moro menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja secara luar biasa dalam perintisan GMS di Pekanbaru. Minggu lalu dalam pelayanannya ke Pekanbaru dalam sebuah ibadah tengah minggu, seharian hujan turun. Tim perintisan pada waktu itu menyediakan kursi sebanyak 100 buah dan puji Tuhan, sekalipun turun hujan yang datang sekitar 80 orang. Siang harinya ada beberapa jemaat yang dibaptis dan beberapa orang menerima Yesus untuk pertama kalinya dalam ibadah tersebut.

Ps. Moro memohon dukungan setiap jemaat untuk melepaskannya agar dapat mengelilingi seluruh Pulau Sumatra agar Injil semakin diberitakan. Beliau menyampaikan bahwa panggilan itu lebih tinggi daripada kedagingan kita, lebih dari kenyamanan yang bisa dinikmati. Bila Sumatra for Jesus menjadi visi kita, doakan semua kota-kota yang ada di pulau ini dan ikuti Mission Trip saat ada pelayanan di kota-kota tersebut.

2. Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia.
“Sumatra for Jesus” seharusnya menjadi sebuah visi yang ‘lahir’ dalam hidup kita. Visi untuk memberitakan Injil ‘lahir’ di hati Rasul Paulus saat dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus. Oleh karena itu, dalam sekejap rasul Paulus berubah dari seseorang yang menganiaya Kekristenan menjadi seseorang yang berkobar-kobar untuk memberitakan keselamatan dalam Tuhan Yesus (Kis. 9:14-15). Saat visi itu lahir di hatinya, rasul Paulus meninggalkan semua kenyamaanan dan kehidupannya yang lalu untuk rela berkorban bagi Injil; mengalami berbagai siksaan, kapal karam, bahkan dipenjara demi memberitakan nama Yesus. Yesaya mengakui bahwa dirinya najis bibir dalam hadirat Tuhan dan ketika Tuhan meletakkan bara api pada lidahnya, dia menjadi seorang nabi yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Abraham meninggalkan segala kenyamanan di kampungnya untuk menggenapi panggilan Tuhan sebagai “Bapa orang beriman”. Musa meninggalkan bangsa Mesir dan segala kenyamanannya untuk membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan.

Inilah janji Tuhan bagi orang-orang yang mengerjakan visi dan tinggal dalam panggilannya: Tuhan akan memberikan peningkatan bagi hidup kita seiring berkembang dan meningkatnya visi “Sumatra for Jesus” di hati kita!

Pulau Sumatra akan dimenangkan oleh orang-orang Sumatra sendiri! Bila visi “Sumatra for Jesus” lahir di hati kita, kitalah yang harus ‘memberi makan’ bagi semua jiwa-jiwa yang ada di Sumatra! Seperti nabi Samuel saat datang ke rumah Isai untuk mencari seseorang agar diurapi menjadi raja, padahal dia belum tahu siapa yang akan menjadi raja, demikian pula Tuhan akan membangkitkan misionaris-misionaris yang diurapi dari tengah-tengah jemaat untuk merintis gereja-gereja lokal di Sumatra dari tengah-tengah jemaat di Sumatra sendiri!

Biarkan “Sumatra for Jesus” lahir di hati kita dan biarkan panggilan itu semakin kuat! ~ Ps. Yosep Moro Wijaya

Posted with WordPress for BlackBerry.


Wow! 7 tahun sudah GMS my home berdiri di kota Medan. Hari ini, Minggu 29 Mei 2011 GMS my home mengadakan ibadah perayaan sebagai ucapan syukur untuk ulang tahun ke-7. Saat pagi-pagi saya dan beberapa fulltimer datang ke gereja, kami begitu antusias untuk mempersiapkan ibadah, doa pagi, dan melayani Tuhan. Sungguh, saya boleh merasakan dampak dari berdirinya GMS my home di kota ini selama tujuh tahun. Beberapa keluarga hidupnya dipulihkan melalui gereja ini, anak-anak muda menerima keselamatan dan hidupnya diubahkan, yang putus asa memperoleh pengharapan yang baru, yang dulunya tidak memiliki tujuan hidup saat ini begitu antusias dan melayani Tuhan, yang dulu hidupnya terpuruk saat ini diberkati, yang semula hidupnya tertutup saat ini memimpin kehidupan jemaat sebagai pemimpin Connect Group, dan… banyak sekali yang telah Tuhan kerjakan melalui gereja ini!

Dalam ibadah ini, Pdt. Yosep Moro Wijaya, S.E. menyampaikan Firman Tuhan dari 1 Kor. 1:4-9.
Ucapan syukur
“Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.”

Melalui pembacaan Firman Tuhan di atas, Pdt. Yosep Moro menyampaikan pesan sebagai berikut:
1. Mengucap syukur atas apa yang Tuhan sudah kerjakan bagi kita karena Tuhan telah ‘memperkaya’ hidup kita. Kekayaan yang Tuhan berikan bukan hanya secara materi namun Tuhan mengerjakan di dalam kita: karakter kita, mentalitas kita, perkataan, dan pengetahuan kita sehingga menjadikan kita sebagai pribadi yang ‘kaya’ atau utuh.

2. Mengucap syukur karena kita masih dapat setia melayani Tuhan. Pdt. Moro memberi kesaksian betapa bersyukurnya beliau ketika pelayanannya di GMS Jakarta beberapa waktu lalu, beliau masih menjumpai kawan-kawan lamanya yang tetap setia melayani Tuhan. Kita adalah orang-orang yang terpanggil dalam pelayanan ladang-Nya! Selama kurang lebih 20 tahun Pdt. Moro melayani Tuhan, beliau menemukan beberapa temannya masih begitu “on fire” namun ada juga beberapa yang apinya sudah padam. Pdt. Moro juga memotivasi jemaat untuk melayani Tuhan lebih lagi, dan bagi yang sudah melayani, tetaplah melayani. Dalam kesempatan ini, secara resmi Pdt. Yosep Moro menyampaikan terima kasih untuk semua jemaat yang telah melayani di GMS my home selama ini. Beliau menyampaikan terima kasih kepada segenap Fulltimer dan staff GMS my home, pemimpin-pemimpin Connect Group, para volunteer baik dalam departemen maupun event, sponsor, maupun Jemaat yang turut mendukung baik dalam doa, dana, tenaga sebagai pahlawan-pahlawan iman dalam market place saat membawa pesan Injil.

3. Ayat 8 dituliskan, “meneguhkan sampai kepada kesudahannya…” Saat kita dengan setia berjalan dengan visi bersama dengan Tuhan, maka pada suatu waktu Tuhan akan membukakan visi yang lebih besar. Tuhan membawa kita pada level yang lebih tinggi, berdampak lebih luas, diangkat pada kemuliaan yang satu pada kemuliaan yang lebih besar!
Di tahun ke-7 ini, Tuhan memberikan visi “City Church” bagi GMS my home. Seiring pertumbuhan jemaat-Nya, Tuhan menuntun dan meneguhkan Gereja-Nya kepada visi yang semakin besar. Sudah saatnya kita menjadi semakin berdampak dan menjadi teladan bagi kota ini.

Di akhir ibadah ini, segenap pemimpin-pemimpin Connect Group berdiri di depan mimbar untuk bersama-sama mendoakan dan melepaskan berkat Jemaat GMS my home. Kami bersyukur atas penyertaan Tuhan bagi Gereja-Nya selama 7 tahun ini dan akan terus bergerak maju untuk menggenapi visi yang diberikan-Nya sebagai CITY CHURCH.

Posted with WordPress for BlackBerry.


Hari Pertama di Bukit Doa Immanuel

Hari Minggu siang, tanggal 1 Mei 2011 setelah mengikuti Ibadah Army of GOD MS Youth di Jatim Expo, rombongan Mission Trip GMS Distrik Sumatra melanjutkan perjalanan ke arah Bukit Doa Immanuel (BDI), Prigen. Perjalanan yang ditempuh melewati kota Sidoarjo dan berhenti sejenak untuk sekedar membeli oleh-oleh di sebuah pusat perbelanjaan. Selanjutnya perjalanan diteruskan ke daerah Tanggulangin, tempat kerajinan kulit, lalu kami menuju ka Prigen.

Hujan rintik-rintik mengiringi perjalanan kami selama menuju Bukit Doa Immanuel dan kami tiba di sana sekitar pukul 18.00 WIB. Bukit Doa milik Yayasan Mawar Sharon ini diberi nama Immanuel untuk mengingat bagaimana Allah menyertai proses awal hingga berdirinya bukit doa ini. Kawasan seluas kurang lebih sekitar 5,5 hektar ini merupakan tempat yang sangat tepat untuk berdoa, retreat, dan mendekatkan diri pada Tuhan. Rombongan Mission Trip segera melakukan check-in dan segera menempati kamar masing-masing agar dapat beristirahat dan mempersiapkan diri untuk makan malam. Sekitar pukul 7 malam, kami makan malam bersama di Kantin BDI.

Sebelum seluruh rombongan Mission Trip trip beristirahat malam itu, dibuka kesempatan untuk beberapa di antara peserta Mission Trip memberikan kesan, pesan, maupun kesaksian selama mengikuti Surabaya for Jesus. Seorang ibu memberi kesaksian bagaimana dirinya mengalami mukjizat sewaktu turun dari bus di pusat oleh-oleh Sidoarjo, dia terjatuh sehingga kakinya mengalami luka ringan namun sekalipun kakinya menahan beban tubuhnya, namun tidak mengalami keseleo sehingga masih dapat berjalan normal tanpa merasa sakit.

Ada juga sepasang kakek dan nenek yang mengikuti Surabaya for Jesus ini merasa sangat bersuka cita karena kembali merasa memiliki jiwa muda dan selama mengikuti SFJ menari-nari bagi Tuhan dengan antusias, bahkan melebihi anak muda! Adapula kesan dari youth yang merasa begitu ‘terbakar’ dengan hal-hal yang Tuhan kerjakan bagi kota Surabaya dan ingin membawa api tersebut bagi anak-anak muda di Medan. Setelah kesaksian demi kesaksian, seluruh rombongan Mission Trip beristirahat karena keesokan harinya akan diadakan saat teduh bersama di pagi hari.

Hari Kedua di Bukit Doa Immanuel
Hari kedua di BDI, 2 Mei 2011 dimulai dengan acara saat teduh bersama pada pukul 6 pagi. Saat teduh diawali dengan menaikkan pujian “Sumatra bagi Kemuliaan-Mu”, yang merupakan gubahan dari lagu Theme Song Surabaya for Jesus “Surabaya bagi Kemuliaan-Mu” oleh Redo Daeng Badji. Pujian tersebut dinaikkan sebagai berikut:

Kami umat-MU berkumpul
Bersujud menyembah
Naikkan doa kami
Di hadapan tahta-MU

Kami nyatakan KAU TUHAN
Atas kota kami
Datanglah K’rajaan-MU
Nyatakan kuasa-MU

Bridge:
Kami serukan KAU TUHAN
Kami nyatakan

Reff:
Sumatera bagi kemuliaan-MU
Nyatakanlah kebesaran-MU
Kan kami tinggikan
Kami Agungkan
Kau YESUS…TUHAN

Sumatera bagi kemuliaan-MU
Nyatakanlah kebesaran-MU
Kan kami serukan
Kami nyatakan
Sumatera… Bagi-MU YESUS

Pagi itu, saya memimpin saat teduh dan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan diambil dari Injil Luk. 5:1-10. Yesus yang sedang berada di tepi danau Genesaret, menaiki perahu Petrus dan mengajar orang banyak di situ. Petrus adalah seorang pengusaha dengan profesi nelayan, yang menggambarkan kita sebagai umat Tuhan. Kemudian Yesus memerintahkan Petrus agar menolakkan perahunya ke tempat yang dalam untuk menjala ikan. Petrus sempat sangsi dan mengatakan bahwa mereka telah melakukannya sepanjang malam dan tidak mendapatkan ikan. Ikan merupakan ‘berkat’ yang menjadi target yang selalu diusahakan oleh Petrus setiap hari sebagai penghidupannya. Petrus merupakan gambaran dari kehidupan kita di dunia ini yang selalu berusaha untuk mencari berkat. Jala merupakan ‘visi’ yang dimiliki Petrus untuk memperoleh berkat tersebut.

Visi kecil yang di’koyak’kan
Saat Petrus menuruti perintah Yesus untuk menjala ikan, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Saat mereka mengerjakan perintah Yesus, visi Petrus yang ‘kecil’ sebagai penjala ikan dikoyakkan! Demikian pula apabila kita mengikuti mengikuti Surabaya for Jesus yang luar biasa ini dan benar-benar mengikuti perintah TUHAN, visi kita yang kecil akan koyak, karena tidak lagi dapat menampung kelimpahan berkat dari pada-Nya! Bukankah visi kita yang kecil selama ini adalah ‘menjala’ berkat dengan bekerja untuk diri kita sendiri sehingga kita memfokuskan diri dalam hidup ini untuk mencari berkat sebanyak-banyaknya.

Visi Tuhan Yesus bagi kita
Namun, visi Tuhan Yesus bagi kita – sebuah visi yang besar – adalah agar kita menjadi penjala manusia, yaitu dengan memenangkan jiwa-jiwa, menjadi garam dan terang dunia, pengusaha yang cinta Tuhan dan berpengaruh di marketplace, di manapun Anda ditempatkan saat ini!

Saya mengakhiri Firman Tuhan dengan konklusi sebagai berikut:
1. Sepulang dari Surabaya, saat Mission Trip kembali ke kota masing-masing (Medan, Palembang, Pekanbaru), setiap orang harus melayani Tuhan! Tidak ada yang hanya sekedar menjadi penonton, namun semuanya terlibat dalam pelayanan. Tidak ada pengangguran di dalam Rumah Tuhan! Apabila tidak mengambil bagian dalam pelayanan, maka pengurapan, impartasi, dan api kebangunan rohani yang sudah diperoleh dari SFJ akan sia-sia.
2. Pada ayat ke-7 tertulis, “Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.”
Saya berpesan agar sekembalinya di kota masing-masing untuk menularkan visi, impartasi, pengurapan, dan api kebangunan rohani kepada semua yang ditemui, baik keluarga, teman-teman, jemaat di gereja, anggota Connect Group, dan lain-lain. Saya berharap, visi kecil dari orang-orang yang ditemui juga akan ‘koyak’ dan digantikan dengan visi yang besar dari Tuhan Yesus. Selain itu, saya juga mengajak Mission Trip untuk menerapkan segala sesuatu yang sudah dipelajari di SFJ, baik kebenaran yang diperoleh, hikmat yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, maupun nilai-nilai yang diperoleh dari keluarga besar Gereja Mawar Sharon.
3. Menjadi anggota tetap Mission Trip dan selalu mengikuti apabila diadakan konferensi seperti ini dan mengajak rekan-rekan yang lain, sama seperti Petrus mengajak teman-temannya di perahu yang lain untuk menampung kelimpahan dari TUHAN!


Sumatra for Jesus!

Posted with WordPress for BlackBerry.