Posts Tagged ‘SFJ’


Hari Pertama di Bukit Doa Immanuel

Hari Minggu siang, tanggal 1 Mei 2011 setelah mengikuti Ibadah Army of GOD MS Youth di Jatim Expo, rombongan Mission Trip GMS Distrik Sumatra melanjutkan perjalanan ke arah Bukit Doa Immanuel (BDI), Prigen. Perjalanan yang ditempuh melewati kota Sidoarjo dan berhenti sejenak untuk sekedar membeli oleh-oleh di sebuah pusat perbelanjaan. Selanjutnya perjalanan diteruskan ke daerah Tanggulangin, tempat kerajinan kulit, lalu kami menuju ka Prigen.

Hujan rintik-rintik mengiringi perjalanan kami selama menuju Bukit Doa Immanuel dan kami tiba di sana sekitar pukul 18.00 WIB. Bukit Doa milik Yayasan Mawar Sharon ini diberi nama Immanuel untuk mengingat bagaimana Allah menyertai proses awal hingga berdirinya bukit doa ini. Kawasan seluas kurang lebih sekitar 5,5 hektar ini merupakan tempat yang sangat tepat untuk berdoa, retreat, dan mendekatkan diri pada Tuhan. Rombongan Mission Trip segera melakukan check-in dan segera menempati kamar masing-masing agar dapat beristirahat dan mempersiapkan diri untuk makan malam. Sekitar pukul 7 malam, kami makan malam bersama di Kantin BDI.

Sebelum seluruh rombongan Mission Trip trip beristirahat malam itu, dibuka kesempatan untuk beberapa di antara peserta Mission Trip memberikan kesan, pesan, maupun kesaksian selama mengikuti Surabaya for Jesus. Seorang ibu memberi kesaksian bagaimana dirinya mengalami mukjizat sewaktu turun dari bus di pusat oleh-oleh Sidoarjo, dia terjatuh sehingga kakinya mengalami luka ringan namun sekalipun kakinya menahan beban tubuhnya, namun tidak mengalami keseleo sehingga masih dapat berjalan normal tanpa merasa sakit.

Ada juga sepasang kakek dan nenek yang mengikuti Surabaya for Jesus ini merasa sangat bersuka cita karena kembali merasa memiliki jiwa muda dan selama mengikuti SFJ menari-nari bagi Tuhan dengan antusias, bahkan melebihi anak muda! Adapula kesan dari youth yang merasa begitu ‘terbakar’ dengan hal-hal yang Tuhan kerjakan bagi kota Surabaya dan ingin membawa api tersebut bagi anak-anak muda di Medan. Setelah kesaksian demi kesaksian, seluruh rombongan Mission Trip beristirahat karena keesokan harinya akan diadakan saat teduh bersama di pagi hari.

Hari Kedua di Bukit Doa Immanuel
Hari kedua di BDI, 2 Mei 2011 dimulai dengan acara saat teduh bersama pada pukul 6 pagi. Saat teduh diawali dengan menaikkan pujian “Sumatra bagi Kemuliaan-Mu”, yang merupakan gubahan dari lagu Theme Song Surabaya for Jesus “Surabaya bagi Kemuliaan-Mu” oleh Redo Daeng Badji. Pujian tersebut dinaikkan sebagai berikut:

Kami umat-MU berkumpul
Bersujud menyembah
Naikkan doa kami
Di hadapan tahta-MU

Kami nyatakan KAU TUHAN
Atas kota kami
Datanglah K’rajaan-MU
Nyatakan kuasa-MU

Bridge:
Kami serukan KAU TUHAN
Kami nyatakan

Reff:
Sumatera bagi kemuliaan-MU
Nyatakanlah kebesaran-MU
Kan kami tinggikan
Kami Agungkan
Kau YESUS…TUHAN

Sumatera bagi kemuliaan-MU
Nyatakanlah kebesaran-MU
Kan kami serukan
Kami nyatakan
Sumatera… Bagi-MU YESUS

Pagi itu, saya memimpin saat teduh dan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan diambil dari Injil Luk. 5:1-10. Yesus yang sedang berada di tepi danau Genesaret, menaiki perahu Petrus dan mengajar orang banyak di situ. Petrus adalah seorang pengusaha dengan profesi nelayan, yang menggambarkan kita sebagai umat Tuhan. Kemudian Yesus memerintahkan Petrus agar menolakkan perahunya ke tempat yang dalam untuk menjala ikan. Petrus sempat sangsi dan mengatakan bahwa mereka telah melakukannya sepanjang malam dan tidak mendapatkan ikan. Ikan merupakan ‘berkat’ yang menjadi target yang selalu diusahakan oleh Petrus setiap hari sebagai penghidupannya. Petrus merupakan gambaran dari kehidupan kita di dunia ini yang selalu berusaha untuk mencari berkat. Jala merupakan ‘visi’ yang dimiliki Petrus untuk memperoleh berkat tersebut.

Visi kecil yang di’koyak’kan
Saat Petrus menuruti perintah Yesus untuk menjala ikan, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Saat mereka mengerjakan perintah Yesus, visi Petrus yang ‘kecil’ sebagai penjala ikan dikoyakkan! Demikian pula apabila kita mengikuti mengikuti Surabaya for Jesus yang luar biasa ini dan benar-benar mengikuti perintah TUHAN, visi kita yang kecil akan koyak, karena tidak lagi dapat menampung kelimpahan berkat dari pada-Nya! Bukankah visi kita yang kecil selama ini adalah ‘menjala’ berkat dengan bekerja untuk diri kita sendiri sehingga kita memfokuskan diri dalam hidup ini untuk mencari berkat sebanyak-banyaknya.

Visi Tuhan Yesus bagi kita
Namun, visi Tuhan Yesus bagi kita – sebuah visi yang besar – adalah agar kita menjadi penjala manusia, yaitu dengan memenangkan jiwa-jiwa, menjadi garam dan terang dunia, pengusaha yang cinta Tuhan dan berpengaruh di marketplace, di manapun Anda ditempatkan saat ini!

Saya mengakhiri Firman Tuhan dengan konklusi sebagai berikut:
1. Sepulang dari Surabaya, saat Mission Trip kembali ke kota masing-masing (Medan, Palembang, Pekanbaru), setiap orang harus melayani Tuhan! Tidak ada yang hanya sekedar menjadi penonton, namun semuanya terlibat dalam pelayanan. Tidak ada pengangguran di dalam Rumah Tuhan! Apabila tidak mengambil bagian dalam pelayanan, maka pengurapan, impartasi, dan api kebangunan rohani yang sudah diperoleh dari SFJ akan sia-sia.
2. Pada ayat ke-7 tertulis, “Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.”
Saya berpesan agar sekembalinya di kota masing-masing untuk menularkan visi, impartasi, pengurapan, dan api kebangunan rohani kepada semua yang ditemui, baik keluarga, teman-teman, jemaat di gereja, anggota Connect Group, dan lain-lain. Saya berharap, visi kecil dari orang-orang yang ditemui juga akan ‘koyak’ dan digantikan dengan visi yang besar dari Tuhan Yesus. Selain itu, saya juga mengajak Mission Trip untuk menerapkan segala sesuatu yang sudah dipelajari di SFJ, baik kebenaran yang diperoleh, hikmat yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, maupun nilai-nilai yang diperoleh dari keluarga besar Gereja Mawar Sharon.
3. Menjadi anggota tetap Mission Trip dan selalu mengikuti apabila diadakan konferensi seperti ini dan mengajak rekan-rekan yang lain, sama seperti Petrus mengajak teman-temannya di perahu yang lain untuk menampung kelimpahan dari TUHAN!


Sumatra for Jesus!

Posted with WordPress for BlackBerry.


Hari kedua KKR Surabaya for Jesus! Antusias! Antusias dan penuh gairah! Wow! Yeah! Hati seluruh rombongan Mission Trip dari GMS my home Medan dan GMS Palembang menyala-nyala untuk melihat kuasa Tuhan dinyatakan di KENPARK, Kenjeran. Lawatan Allah yang melanda bumi Surabaya semalam menuntun jiwa-jiwa baru dalam pertobatan dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi. Untuk hari kedua ini, panitia SFJ memberi kesempatan kepada kami; segenap rombongan Mission Trip distrik Sumatra untuk membantu pelayanan di divisi konselor. Sebuah kehormatan! Hal yang tidak pernah kami duga sebelumnya. Bangga rasanya melayani Tuhan di KKR Surabaya for Jesus daripada hanya sekedar menjadi pengunjung yang sekedar menonton acara. Sekitar 100 orang di antara kami bekerja sama dengan konselor inti SFJ untuk menjadi konselor bagi jiwa-jiwa yang bertobat.

Acara KKR Surabaya for Jesus dimulai sekitar pukul 7 malam dan pengunjung semakin memadati KENPARK, Kenjeran. Acara KKR dimulai dengan menampilkan pujian penyembahan dengan bunyi-bunyian dari panci-panci dan ember diiringi rap untuk memuliakan nama Tuhan bertemakan “Surabaya for Jesus”. Anak-anak muda tampak berlarian ke arah panggung untuk ikut melompat-lompat dan menari bagi Tuhan sembari pujian kepada Tuhan senantiasa dilantunkan.

Choky Sitohang selaku bintang tamu malam itu memberi kesaksian seputar perjalanan kehidupannya sebagai presenter yang sempat jatuh bangun mengiring Yesus. Namun, Tuhan Yesus tetap baik dalam kehidupannya sehingga pemulihan terjadi dan Tuhan memberkati hidupnya. Menutup kesaksiannya, Choky menaikkan pujian “Jadikan Ku Alat-Mu”

Malam itu, Ps. Philip Mantofa, BRE mengajak segenap pengunjung yang hadir untuk menyembah Tuhan dengan segenap hati karena Roh Kudus akan dicurahkan. Ps. Philip meminta para pengunjung yang sudah bisa berbahasa roh untuk duduk sedangkan yang belum tetap berdiri. Bagi yang berdiri, Ps. Philip mengajak mereka berdoa bersama kepada Tuhan Yesus untuk meminta baptisan Roh Kudus dengan tanda berkata-kata dalam bahasa roh. Begitu doa ditutup dengan kata “Amen!” Seluruh pengunjung KKR mulai berbahasa roh, demikian pula yang belum menerima baptisan Roh Kudus sebelumnya. Sebagian pengunjung yang telah dibaptis Roh Kudus saat itu juga dan mulai berkata-kata dengan bahasa roh dipersilakan duduk. Ps. Philip mengajak seluruh pengunjung yang masih berdiri berdoa lagi meminta kepenuhan Roh Kudus. Sekali lagi Roh Kudus melawat secara luar biasa dan sebagian besar pengunjung dibaptis Roh Kudus. Sebagian pengunjung yang telah dibaptis Roh Kudus pada kesempatan kedua dan sudah mulai berkata-kata dengan bahasa roh dipersilakan duduk sementara yang belum tetap berdiri. Pada kali ketiga, setelah Ps. Philip Mantofa menyerukan, “Amen!” seluruh pengunjung yang telah dibaptis Roh Kudus beramai-ramai mendoakan pengunjung lainnya yang belum kepenuhan Roh Kudus agar mulai berkata-kata dalam bahasa Roh. Luar biasa! Sekali lagi Roh Kudus melawat pengunjung yang ada dan Roh Kudus dicurahkan dari sorga secara luar biasa! Banyak yang menerima baptisan Roh Kudus dan mulai berkata-kata dalam bahasa roh untuk pertama kalinya.

Ps. Philip Mantofa menyampaikan Firman Tuhan dari Injil Yoh. 7:37-38,”Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”. Beliau menceritakan pengalamannya di masa awal pertobatan bagaimana mengalami jamahan dan keintiman dengan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi yang begitu intim dan dekat dengan kita; Ia rindu untuk memenuhi umat-Nya.

Ps. Philip mengajak seluruh pengunjung yang haus akan Tuhan Yesus maju ke arah panggung untuk menerima keselamatan, dan banyak jiwa-jiwa maju ke depan dan tercatat sekitar 1.619 yang didoakan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi. Kami yang tergabung dalam Mission Trip bekerja sama dengan segenap panitia SFJ menjadi konselor bagi jiwa-jiwa yang maju ke depan dan turut mengarahkan mereka untuk dibaptis. Puji Tuhan, malam itu juga 165 pengunjung memberikan diri untuk dibaptis selam. Kinerja panitia SFJ begitu luar biasa! Bahkan, baju pengganti untuk baptisan pun disediakan agar setelah dibaptis, pengunjung dapat tetap pulang dengan kondisi tetap kering.

Hari kedua KKR ditutup dengan performance pujian dan penyembahan yang luar biasa, dan kami semua yang tergabung dalam Mission Trip merayakan kemenangan Yesus dengan menari-nari sambil memuji Dia! Sama seperti malam sebelumnya, di penghujung acara parade kembang api diluncurkan ke angkasa… namun kali ini hujan tidak turun hingga seluruh pengunjung meninggalkan tempat KKR. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus!

Posted with WordPress for BlackBerry.


Sesi terakhir Konferensi Surabaya for Jesus dimulai dengan sebuah kesaksian yang dibawakan oleh Choky Sitohang, seorang host dan presenter TV. Tiga tahun sebagai jurnalis televisi dan setelah mengalami mukjizat karena disembuhkan secara ajaib oleh Tuhan Yesus dari sakit hepatitis A/ liver, Choky Sitohang yang menyadari bahwa dirinya memiliki talenta public speaking memasuki dunia entertainmant sebagai pembawa acara dan membawakan acara life style, olah raga, dan lain-lain.

“Promosi datangnya dari Tuhan.” Demikian kata Choky saat mengawali kesaksiannya. Saat karir Choky Sitohang sebagai presenter semakin menanjak, mulai ada tawaran untuk membawakan acara rohani di layar kaca. Choky sempat menghindar dari tawaran tersebut dengan alasan ragu apakah tawaran tersebut bisa membuatnya semakin menanjak. Akhirnya, Choky membawakan acara rohani tersebut untuk semakin memuliakan nama Tuhan selama dua tahun. Tawaran tersebut dikhawatirkan akan membuat karirnya semakin turun, namun ternyata Tuhan semakin membawa karir Choky semakin menanjak. Pesannya adalah jangan takut melayani Tuhan di manapun, sebab Dia adalah gembala yang baik. Menutup kesaksiannya, Choky menyanyikan sebuah pujian berjudul “You are the Sheperd of my soul”

Seusai kesaksian Choky Sitohang, Ps. Philip Mantofa menyampaikan Firman Tuhan yang diambil dari nats Perjanjian Lama dalam Zak. 4:6-14 sebagai berikut:
1. Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Adakalanya bila kita sudah melayani Tuhan, kita merasa bahwa kita sudah mengenal pribadi Roh Kudus. Namun, semakin kita melayani-Nya, adakalanya kita belum mengenal siapa Dia sebenarnya. Sama seperti Petrus yang merasa sudah lebih tahu tentang perikanan karena dia adalah nelayan sehingga pada suatu ketika Yesus menyuruhnya menebarkan jala dan mengangkat banyak ikan, Petrus langsung merasa selama ini pengetahuannya tentang ikan tidak ada apa-apanya. Petrus berkata pada Yesus, “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” (Lukas 5:8).

Perkataan Petrus kepada Tuhan Yesus diilustrasikan oleh Ps. Philip bersama Choky di atas panggung untuk menjelaskan pemaparan Firman Tuhan.

2. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!” Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:”Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel.

Jangan remehkan perkara-perkara kecil yang dilakukan Tuhan dalam hidup kita karena saat kita menanggapinya, Tuhan akan memperlebar kapasitas kita. Lebih baik dipandang kecil oleh dunia namun dipakai besar oleh Tuhan, daripada dipandang besar oleh dunia namun dipandang kecil oleh Tuhan.

3. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi.” Lalu berbicaralah aku kepadanya: “Apakah arti kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?”
Kandil melambangkan Roh Kudus dan kandil terbuat dari emas.

4. Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: “Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?” Ia menjawab aku: “Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?” Jawabku: “Tidak, tuanku!” Lalu ia berkata: “Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!”
Menorah/ tujuh kaki dian tersebut di sebelah kiri dan kanannya terdapat pohon zaitun dan terus-menerus selalu menetes cairan emas. Dua pohon zaitun bukan bicara tentang jumlahnya, namun menggambarkan orang-orang yang dekat dengan Roh Kudus, intim dengan Roh Kudus; the place of intimacy. Kedua pohon zaitun tersebut menerima cairan emas dari kandil, yaitu lelehan dari menorah. Jangan hanya inginkan pengurapan Roh Kudus, tapi inginkan pribadi Roh Kudus meleleh dalam hidup kita! Jangan inginkan Roh Kudus mengurapi visimu, tapi inginkan visi Roh Kudus meleleh dalam hidupmu! Bila kita intim dengan Roh Kudus, kita akan dipercayakan segala hal oleh-Nya! Dia mencurahkan segenap keberadaan-Nya sebagai Allah kepada orang-orang yang intim dengan-Nya!

Seusai menyampaikan Firman Tuhan, Ps. Philip mendoakan segenap hamba-hamba Tuhan, baik yang melayani di GMS maupun dari gereja-gereja delegasi luar negri. Acara konferensi ditutup dengan menaikkan pujian sebagai theme song acara ini “People of Passion” secara antusias dan menghamburkan balon-balon di udara. Konferensi selesai, namun pekerjaan Tuhan belum selesai! Kebangunan rohani akan meluas ke seluruh penjuru kota di Indonesia. Surabaya for Jesus! Indonesia for Jesus!

Posted with WordPress for BlackBerry.


“Surabaya for Jesus bukan soal sekedar acara, namun pengurapan, bukan sekedar pertemuan tetapi perjumpaan yang luar biasa dengan Tuhan Yesus Kristus.” demikian kata Ps. Philip Mantofa, BRE saat mengawali workshop “Marketplace & Evangelism” di konferensi Surabaya for Jesus hari kedua, pada tanggal 30 April 2011.
Ps. Philip menyingkapkan kebenaran Firman Tuhan diambil dari Luk. 11:5-8. Banyak pengusaha membutuhkan banyak pertolongan dan sebagai hamba Tuhan perannya adalah menjadi koneksi yang menghubungkan dengan berkat yang telah disediakan Tuhan.

Dalam workshop ini, Bpk. Adrian Sarwono memberikan kesaksian yang pernah memiliki latar belakang berhutang 10 kali lipat dari omsetnya. Saat Bpk. Adrian mengadopsi visi ‘membangun 1000 gereja lokal dengan 1juta murid Kristus’ dan menyerahkan hidup beserta perusahaannya untuk melayani Tuhan, Bpk. Adrian memutuskan untuk benar-benar menomorsatukan Tuhan dibandingkan uang yang selama ini dikejarnya. Tuhan melakukan percepatan dalam usaha Bpk. Adrian sehingga hutang terlunasi, perusahaannya semakin diberkati dan meluas hingga ke luar negri. Saat ini sekalipun dalam dunia usaha Bpk. Adrian begitu diberkati, namun beliau juga mengambil peranan penting dalam pelayanan di GMS sebagai volunteer dan turut terlibat dalam bagian penting acara Surabaya for Jesus ini. “Adrian for Jesus,” tambahnya saat menekankan bahwa segala usahanya didedikasikan untuk Tuhan Yesus.

Workshop dilanjutkan dengan pesan yang disampaikan oleh seorang hamba Tuhan yang memiliki pengaruh bagi marketplace dan kalangan pengusaha-pengusaha di Taiwan; Ps. Jonathan Chow. Ada suatu pemisahan antara marketplace dan gereja. Seringkali ada pandangan bila gereja dekat dengan pengusaha karena gereja menginginkan uangnya. Namun, sebenarnya gereja ingin memperlengkapi para pengusaha ini. Karena itu, beberapa gereja meletakkan pengusaha-pengusaha ini dalam posisi sebagai penatua atau diaken. Gereja perlu menempatkan pengusaha-pengusaha ini pada posisi yang tepat di dalam Rumah Tuhan. Tugas Ps. Jonathan Chow di pelayanan marketplace ini adalah memperlengkapi para pengusaha, bukan menyalahgunakan untuk kepentingan pribadi, namun melayani agar mereka menemukan tujuan hidup yang Tuhan tetapkan bagi mereka.

Ps. Jonathan memperoleh kesempatan untuk memuridkan beberapa entertainer yang ada di marketplace Taiwan. Dalam realita seringkali para entertainer yang baru bertobat langsung diminta untuk melayani dan bersaksi di gereja-gereja sehingga menimbulkan intimidasi; bila tidak melayani di gereja maka Tuhan tidak berkenan.
Di Rumah Tuhan, pelayanan yang dilakukan adalah untuk mengurus urusan-urusan ‘rumah tangga’ karena kita tinggal di dalam Rumah-Nya!
Ministry/ Pelayanan yang sesungguhnya adalah di mana Tuhan tempatkan Anda, yaitu di marketplace, tidak mesti dilakukan hanya di dalam gereja! Saat bekerja di marketplace, bagikanlah kesaksian dan Terang Firman Tuhan yang pastinya akan mempengaruhi media, budaya, dan nilai dalam masyarakat! Bila ingin sukses dalam marketplace, inilah kuncinya; seperti Daniel dalam Perjanjian Lama. Daniel pasal pertama dikisahkan bagaimana dia ditangkap di Babilonia dan harus belajar bahasa dan pengetahuan Babilonia bahkan punya nama Babilonia yang diambil dari salah satu nama dewa Babel. Dia bisa menerima budaya, bahasa, dan nama Babilonia, namun menolak makanan raja. Makanan adalah nutrisi yang menggerakkan aktivitas tubuh. Makanan raja Babilonia dapat menajiskan kehidupan Daniel dan mempengaruhi keseluruhan aktivitasnya sehingga tidak berkenan di hadapan Tuhan. Yang harus kita waspadai dalam marketplace adalah ‘keserakahan’ karena bila tidak berhati-hati, kita bisa turut makan ‘makanan orang Babilonia’. Cara terbaik melawan keserakahan adalah memiliki hati yang mengucapkan syukur. Keserakahan berkata, “Apa yang kau miliki itu tidak penting, tapi apa yang tidak kau miliki akan membahagiakanmu…” sehingga kita mengabaikan apa yang penting dan kita punya sehingga mengejar hal-hal yang tidak berguna dan membuat kita semakin jauh dari Tuhan.

Berikut ini Konklusi dari Ps. Philip bagaimana dunia usaha berhubungan dengan gereja, inilah sikap hati yang perlu dimiliki:
1. Cintailah gembalamu dan carilah tuntunannya
2. Cintailah pekerjaanmu dan carilah kebahagiaan
3. Cintailah kesuksesanmu dan carilah ladang misi-Nya

Posted with WordPress for BlackBerry.


Wow! Luar biasa! Dahsyat! Tuhan ajaib! Amazing! Kreatif! Itu komentar yang keluar dari sebagian besar pengunjung KKR Surabaya for Jesus di KENPARK, KENJERAN. Sebagai bagian dari serangkaian event konferensi SFJ di Gereja Mawar Sharon Jln. Cempaka di siang harinya, malam hari diadakan sebuah KKR penjangkauan jiwa-jiwa untuk memberitakan kasih Yesus.

Dari pukul 16.00 WIB, pengunjung KKR sudah tampak berjubel antri hendak memasuki lokasi KKR di KENPARK. Kapasitas tempat duduk pengunjung yang disediakan panitia SFJ sebanyak 21ribu kursi. Yang uniknya adalah, panggung acara dibuat berbentuk kapal dilengkapi dengan jangkar di bagian sisi belakang dan sudut pandang pengunjung dibagi menjadi dua sisi sehingga tempat duduk pengunjung terbagi menjadi dua sisi. Suatu konsep penataan acara yang luar biasa! Saya pun terkagum-kagum dibuatnya! Saat berada di tempat ini, saya membayangkan bahwa saya sedang berada di lautan manusia dan di tengah-tengahnya sebuah kapal Yesus sedang berlayar.

Berangkat dari tempat penginapan di jantung kota Surabaya, rombongan Mission Trip GMS distrik Sumatra tiba di KENPARK sekitar pukul 18.00 WIB. Setelah menikmati makan malam sejenak, rombongan Mission Trip kami segera mengambil tempat di lokasi KKR. Pengunjung begitu padat namun cukup dikoordinir dengan baik oleh panitia SFJ dengan bantuan dari pihak keamanan. Malam ini hadir lebih dari 20.000 pengunjung yang secara antusias mengajak teman-teman, rekan, keluarga, dan kerabat mereka agar mengalami hadirat Tuhan dan menerima keselamatan.

Acara KKR SFJ yang bertemakan “Faith, Hope, Love” ini dimulai dengan menampilkan tarian pembukaan dengan penari-penari berkostum ala pelaut yang disertai permainan lighting yang cantik, tayangan multimedia dan letusan kembang api di udara sehingga membuat suasana begitu gegap gempita. Setelah itu, panggung dipenuhi dengan para choir yang terdiri dari anak-anak muda berkostum awak kapal di sayap kiri dan kanan panggung. Pemimpin pujian di dua sisi yang berbeda; Redo Daeng Badji dan Kiki ‘Lifetree’ mengajak segenap hadirin yang hadir untuk memuji dan menyembah Tuhan.

Setelah menaikkan pujian penyembahan yang begitu antusias dan penuh gairah, Christian Bautista menyampaikan betapa Yesus mengasihi kita semua dan untuk dekat dengan-Nya, kita perlu membaca Firman-Nya (Alkitab) setiap hari.
Christian Bautista menaikkan sebuah pujian yang menyatakan kasih Tuhan berjudul “my GOD is mighty to save”. Seusai kesaksian dan pujian oleh Christian Bautista, Kiki ‘Lifetree’ menaikkan sebuah pengagungan ‘Hosana in the highest’ dan ‘Surabaya bagi kemuliaan-Mu’ untuk mempersiapkan hati pengunjung yang hadir agar terbuka mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Ps. Philip Mantofa, BRE.

Ps. Philip Mantofa, BRE mengajak segenap pengunjung yang hadir untuk berdoa bagi kota Surabaya, karena sejahtera kota adalah sejahtera kita bersama. Akar masalah kehidupan manusia adalah dosa. Dosa bagaikan belenggu yang mengikat manusia dan diilustrasikan dengan sebuah borgol. Bertolak dari Kel. 20:2- Ps. Philip menjabarkan kesepuluh perintah Allah agar hati setiap pengunjung diterangi Firman Tuhan. Ps. Philip juga menceritakan pengalamannya saat dibawa ke neraka dan menyaksikan bagaimana siksaan neraka begitu mengerikan akibat dosa-dosa yang diperbuat selama manusia tersebut masih hidup.

Allah sangat mengasihi manusia, sekalipun manusia sudah jatuh dalam dosa. Malam ini, seusai penyampaian Firman Tuhan yang sangat tajam menegor dosa-dosa manusia, Ps. Philip Mantofa menyerukan altar call bagi segenap pengunjung untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat agar dosa-dosa mereka diampuni. Begitu banyak orang yang maju berlarian ke arah panggung untuk menerima keselamatan dari Tuhan Yesus saat lagu “Sejauh timur dari barat dilantunkan”. Malam itu, sekitar lebih dari 3500 jiwa-jiwa yang meresponi panggilan pertobatan yang maju untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi dan tercatat 1.629 yang didoakan. Tidak berhenti pada menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat saja, namun malam itu juga jiwa-jiwa baru 162 orang memberikan diri dibaptis selam. KENPARK dipenuhi kemuliaan-Nya!

Di akhir acara KKR, Ps. Jusuf Soetanto selaku Gembala Sidang Sinode GMS menutup dengan doa berkat bagi setiap pengunjung dan menaikkan doa berkat bagi kota Surabaya, yang tentunya melalui Surabaya for Jesus malam ini, pengurapan-Nya akan menjalar ke kota-kota di seluruh Indonesia. Setelah semua pengunjung menerima berkat Tuhan, acara diakhiri dengan begitu meriah karena dilangsungkan parade kembang api yang sangat indah menghiasi angkasa. Tak berapa lama kemudian, hujan pun mulai membasahi KENPARK. Namun, malam ini kami benar-benar merasakan hadirat Tuhan Yesus yang luar biasa dan sekalipun hujan kami tetap bersyukur! Luar biasa tangan Tuhan bekerja sehingga selama KKR berlangsung setetes hujan pun tidak membasahi bumi. Begitu acara selesai, barulah KENPARK diguyur oleh hujan yang sangat deras. Kami bangga menjadi saksi bagi kebangunan rohani yang luar biasa!

Segala kemuliaan hanya bagi Yesus!

Posted with WordPress for BlackBerry.