Hari Pertama di Bukit Doa Immanuel
Hari Minggu siang, tanggal 1 Mei 2011 setelah mengikuti Ibadah Army of GOD MS Youth di Jatim Expo, rombongan Mission Trip GMS Distrik Sumatra melanjutkan perjalanan ke arah Bukit Doa Immanuel (BDI), Prigen. Perjalanan yang ditempuh melewati kota Sidoarjo dan berhenti sejenak untuk sekedar membeli oleh-oleh di sebuah pusat perbelanjaan. Selanjutnya perjalanan diteruskan ke daerah Tanggulangin, tempat kerajinan kulit, lalu kami menuju ka Prigen.
Hujan rintik-rintik mengiringi perjalanan kami selama menuju Bukit Doa Immanuel dan kami tiba di sana sekitar pukul 18.00 WIB. Bukit Doa milik Yayasan Mawar Sharon ini diberi nama Immanuel untuk mengingat bagaimana Allah menyertai proses awal hingga berdirinya bukit doa ini. Kawasan seluas kurang lebih sekitar 5,5 hektar ini merupakan tempat yang sangat tepat untuk berdoa, retreat, dan mendekatkan diri pada Tuhan. Rombongan Mission Trip segera melakukan check-in dan segera menempati kamar masing-masing agar dapat beristirahat dan mempersiapkan diri untuk makan malam. Sekitar pukul 7 malam, kami makan malam bersama di Kantin BDI.
Sebelum seluruh rombongan Mission Trip trip beristirahat malam itu, dibuka kesempatan untuk beberapa di antara peserta Mission Trip memberikan kesan, pesan, maupun kesaksian selama mengikuti Surabaya for Jesus. Seorang ibu memberi kesaksian bagaimana dirinya mengalami mukjizat sewaktu turun dari bus di pusat oleh-oleh Sidoarjo, dia terjatuh sehingga kakinya mengalami luka ringan namun sekalipun kakinya menahan beban tubuhnya, namun tidak mengalami keseleo sehingga masih dapat berjalan normal tanpa merasa sakit.
Ada juga sepasang kakek dan nenek yang mengikuti Surabaya for Jesus ini merasa sangat bersuka cita karena kembali merasa memiliki jiwa muda dan selama mengikuti SFJ menari-nari bagi Tuhan dengan antusias, bahkan melebihi anak muda! Adapula kesan dari youth yang merasa begitu ‘terbakar’ dengan hal-hal yang Tuhan kerjakan bagi kota Surabaya dan ingin membawa api tersebut bagi anak-anak muda di Medan. Setelah kesaksian demi kesaksian, seluruh rombongan Mission Trip beristirahat karena keesokan harinya akan diadakan saat teduh bersama di pagi hari.
Hari Kedua di Bukit Doa Immanuel
Hari kedua di BDI, 2 Mei 2011 dimulai dengan acara saat teduh bersama pada pukul 6 pagi. Saat teduh diawali dengan menaikkan pujian “Sumatra bagi Kemuliaan-Mu”, yang merupakan gubahan dari lagu Theme Song Surabaya for Jesus “Surabaya bagi Kemuliaan-Mu” oleh Redo Daeng Badji. Pujian tersebut dinaikkan sebagai berikut:
Kami umat-MU berkumpul
Bersujud menyembah
Naikkan doa kami
Di hadapan tahta-MU
Kami nyatakan KAU TUHAN
Atas kota kami
Datanglah K’rajaan-MU
Nyatakan kuasa-MU
Bridge:
Kami serukan KAU TUHAN
Kami nyatakan
Reff:
Sumatera bagi kemuliaan-MU
Nyatakanlah kebesaran-MU
Kan kami tinggikan
Kami Agungkan
Kau YESUS…TUHAN
Sumatera bagi kemuliaan-MU
Nyatakanlah kebesaran-MU
Kan kami serukan
Kami nyatakan
Sumatera… Bagi-MU YESUS
Pagi itu, saya memimpin saat teduh dan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan diambil dari Injil Luk. 5:1-10. Yesus yang sedang berada di tepi danau Genesaret, menaiki perahu Petrus dan mengajar orang banyak di situ. Petrus adalah seorang pengusaha dengan profesi nelayan, yang menggambarkan kita sebagai umat Tuhan. Kemudian Yesus memerintahkan Petrus agar menolakkan perahunya ke tempat yang dalam untuk menjala ikan. Petrus sempat sangsi dan mengatakan bahwa mereka telah melakukannya sepanjang malam dan tidak mendapatkan ikan. Ikan merupakan ‘berkat’ yang menjadi target yang selalu diusahakan oleh Petrus setiap hari sebagai penghidupannya. Petrus merupakan gambaran dari kehidupan kita di dunia ini yang selalu berusaha untuk mencari berkat. Jala merupakan ‘visi’ yang dimiliki Petrus untuk memperoleh berkat tersebut.
Visi kecil yang di’koyak’kan
Saat Petrus menuruti perintah Yesus untuk menjala ikan, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Saat mereka mengerjakan perintah Yesus, visi Petrus yang ‘kecil’ sebagai penjala ikan dikoyakkan! Demikian pula apabila kita mengikuti mengikuti Surabaya for Jesus yang luar biasa ini dan benar-benar mengikuti perintah TUHAN, visi kita yang kecil akan koyak, karena tidak lagi dapat menampung kelimpahan berkat dari pada-Nya! Bukankah visi kita yang kecil selama ini adalah ‘menjala’ berkat dengan bekerja untuk diri kita sendiri sehingga kita memfokuskan diri dalam hidup ini untuk mencari berkat sebanyak-banyaknya.
Visi Tuhan Yesus bagi kita
Namun, visi Tuhan Yesus bagi kita – sebuah visi yang besar – adalah agar kita menjadi penjala manusia, yaitu dengan memenangkan jiwa-jiwa, menjadi garam dan terang dunia, pengusaha yang cinta Tuhan dan berpengaruh di marketplace, di manapun Anda ditempatkan saat ini!
Saya mengakhiri Firman Tuhan dengan konklusi sebagai berikut:
1. Sepulang dari Surabaya, saat Mission Trip kembali ke kota masing-masing (Medan, Palembang, Pekanbaru), setiap orang harus melayani Tuhan! Tidak ada yang hanya sekedar menjadi penonton, namun semuanya terlibat dalam pelayanan. Tidak ada pengangguran di dalam Rumah Tuhan! Apabila tidak mengambil bagian dalam pelayanan, maka pengurapan, impartasi, dan api kebangunan rohani yang sudah diperoleh dari SFJ akan sia-sia.
2. Pada ayat ke-7 tertulis, “Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.”
Saya berpesan agar sekembalinya di kota masing-masing untuk menularkan visi, impartasi, pengurapan, dan api kebangunan rohani kepada semua yang ditemui, baik keluarga, teman-teman, jemaat di gereja, anggota Connect Group, dan lain-lain. Saya berharap, visi kecil dari orang-orang yang ditemui juga akan ‘koyak’ dan digantikan dengan visi yang besar dari Tuhan Yesus. Selain itu, saya juga mengajak Mission Trip untuk menerapkan segala sesuatu yang sudah dipelajari di SFJ, baik kebenaran yang diperoleh, hikmat yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, maupun nilai-nilai yang diperoleh dari keluarga besar Gereja Mawar Sharon.
3. Menjadi anggota tetap Mission Trip dan selalu mengikuti apabila diadakan konferensi seperti ini dan mengajak rekan-rekan yang lain, sama seperti Petrus mengajak teman-temannya di perahu yang lain untuk menampung kelimpahan dari TUHAN!
Sumatra for Jesus!
Posted with WordPress for BlackBerry.